Cacaban dan Infrastruktur Kebudayaan
Waduk cacaban diresmikan pada 1952 berfungsi mengairi sawah-sawah di sekitarnya, tetapi juga difungsikan sebagai objek wisata. Dijadikannya sebagai objek wisata, Waduk Cacaban dapat memanjakan wistawan dengan menikmati suasana santai, dengan memancing ikan, jalan-jalan di atas bendungan ataupun dapat mengelilingi waduk dengan kapal motor. Adapun makanan khasnya adalah aneka ikan air tawar.
Namun hingga kini, Waduk Cacaban yang sudah menjadi destinasi wisata waduk itu seakan hanya jalan di tempat dan kalah jauh dengan wisata lainnya. Padahal Waduk Cacaban memilik potensi yang sangat laur biasa untuk dikembangkan.
Meski saat ini Waduk Cacaban sedang dibangun dan dimungkinkan lebih megah, tetapi untuk menjadikan destinasi wisata perlu juga mencari jalan lain agar wisata tersebut menjadi jujugan wisatawan, baik dari wisatawan domestic maupuan mancanegara. Mungkin di Waduk Cacaban perlu dilengkapi dari unsur kebudayaan dari lingkungan sekitar maupun dari budaya lain untuk memajukan destinasi wisata tersebut. Misalnya perlu ditawarkan ragam atraksi seni dan tradisi yang sarat akan nilai budaya. Semua itu dilakukann untuk memajukan daerah dari sisi wisata.
Melihat kondisi ini, Nyong Kopi berencana mengadakan diskusi yang dibalut dengan Tadarus Kebudayaan, dengan tema Cacaban dan Infrastruktur Kebudayaan.
Yang akan dilaksanakan Sabtu, 9 April 2022, pukul 20.30 sampai selesai. Lokasi di Kedai Nyong Kopi, Jl Brigjen Katamso No. 1 Slawi (Belakang Indomaret Kagok)