(08/09/2021) bertempat di kantor Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Jl. A. Yani No 17 Slawi Kabupaten Tegal telah dilaksanakan Rapat Koordinasi Penguatan Desa Wisata Munjungagung Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal terkait Pencanangan Desa Wisata Bahari yang diikuti oleh Danlanal Tegal Ltk Mar Ridwan Azis, Mtr.Hanla., CHRMP, Kadisporapar Kab. Tegal Bpk. Saidno, A.P.,MM, Ka. kesbangpol Kab. Tegal Bpk. Drs. Abasari,M.Hum, Ketua BPD Munjungagung Bpk. Jabidin Maulana, Paspotmar Lanal Tegal Kpt Mar Amat Syafi’I, Ka. DLH Kab. Tegal Bpk. Muchtar, S.Km.,M.Kes, Sekcam Kramat Bpk. Edy Prayitno, Kades Munjungagung Bpk. Jaenal, Ka. Bapermades diwakili Kasi Pengembangan kawasan Ibu Dyah Ayu P.
Dalam Rapat Koordinasi ini ada beberapa pandangan, berikut pandangan dari Kadisporapar Bpk. Saidno, A.P.,MM ” Di pantai Larangan Desa Munjungagung pada musim tertentu ada semacam kiriman sampah sehingga dlm waktu tertntu pantai nya sangat kotor” maka dari itu peran dari Lanal Tegal sangat diharapkan untuk mensuport adanya pencanangan Desa Wisata Bahari. Sebaiknya Untuk masuk ke tempat wisata tidak boleh dibatasi usia karena tempat wisata diperuntukan untuk semua kalangan termasuk anak-anak, dan sesuai instruksi Bpk. Gubernur bahwa kartu vaksin tidak boleh sebagai syarat administrasi tertentu. Kalo ada produk hukum seperti retribusi yang jelas maka pengelola akan lebih semangat dan tertib melaksanakan tugasnya. Beliau sudah ada 16 Desa di Kabupaten Tegal yg dicanangkan sebagai Deesa Wisata salah satunya Desa Munjungagung sebagai Kawasan Desa Wisata Bahari.
Sekarang ini TNI AL Dhi. Lanal Tegal sedang mencanangkan program KBN (Kampung Bahari Nusantara) yg akan diresmikan pada tahun 2022, untuk itulah TNI AL berharap agar programnya bisa dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Tegal yang pada tahun yg sama akan mencanangkan program Desa Wisata Bahari. Adapun penetapan baik Kampung Bahari Nusantara maupun Desa Wisata Bahari secara kebetulan pada tempat yang sama yaitu di Desa Munjungagung Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal. Untuk mencapai tujuan tersebut kami mengharapkan nantinya apabila program itu bisa terlaksana dapat memenuhi/memiloki nilai” Edukasi, Ekonomi, Pertahanan, Pariwisata dan Kesehatan.
Ltk Mar Ridwan Azis, Mtr.Hanla., CHRMP mengatakan “Dimasa damai seperti ini kami selaku Dinas Kemiliteran khususnya TNI AL sedang mengoptimalkan potensi maritim, dimana program tersebut agar supaya mudah diingat bahwa jika ingat Tegal ingat Angkatan Laut., ingat Tegal ingat Marinir. Kami berharap nantinya Lanal Tegal bisa sebagai inisiator dan pendampingan dalam kolaborasi pencanangan program Kampung Bahari Nasional dan Desa Wisata Bahari, Apalagi di dekat area tersebut akan dibangun Museum Bahari Nasional yaitu di Desa Padaharja Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal yg rencananya Museum tersebut merupakan miniatur poros maritim nasional.
Pengelolaan wisata pantai Larangan Munjungagung adalah menggunakan anggaran ADD Desa Munjungagung dengan cara tambal sulam. Sementara anggaran yg sudah dikelola sejumlah 148 juta dan 100 juta yang digunakan untuk pengaspalan (jalan) dan ada dibangun pendopo kecil kurang lebih sekitar 60%, menurut Kades Munjungagung aka nada bantuan dari Kementerian Kelautan berupa : Perahu wisata, Landmark dan Pendopo Wisata, Namun kondisi masyarakat masih kurang kesadarannya akan sampah, meskipun sudah dibelikan gerobak, sudah ada TPS (Tempat pembuangan sampah sementara) yang diambil/angkut tiap satu minggu 2 truk namun untuk Bank sampah belum ada. Dan rencananya TPS akan dijadikan satu sehingga area wisata terkesan nyaman panoramanya. Di munjungagung dari dahulu tanah timbul menjadi rebutan oleh masyarakat bahkan posisi dipantai saja sekarang sudah banyak yg matok/memiliki.
Dengan melihat kondisi Pantai Munjungagung yang sekarang, peserta Rapat secara sepakat setuju dengan adanya pencanangan Kampung Bahari Nasional,Karena akan berdampak positif untuk Desa Wisata Munjungagung.
Menjelang libur lebaran selain digunakan untuk silaturahmi biasanya juga dimanfaatkan pemudik untuk berwisata di kampung halaman. Untuk itu sejumlah obyek wisata di Kabupaten Tegal mulai berbenah untuk persiapan menyambut libur lebaran mendatang. Dalam rangka persiapan penyambutan libur lebaran bertempat di Aula UPTD Guci Kabupaten Tegal. Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal melaksanakan Rapat Koordinasi bersama pelau usaha pariwisata di DTW Guci yang dihadiri kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal, Kepala Bidang Pariwisata, Babinsa dan Koramil Bumijawa.
Mendasari surat edaran bupati nomor : 451/18/B.769/TAHUN 2021 Tanggal 3 Mei 2021 Tentang Pengendalian Antisipasi Dampak Libur Idul Fitri 1442 Hijriyah di Kabupaten Tegal Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal mengharapkan kerjasamanya dan Menjaga nama baik DTW Guci dan salah satu ikhtiar kita bersama dengan Pembagian masker secara gratis bagi pengunjung yang tidak menggunakan masker. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang disiplin dan tertib di DTW Guci serta Gotong royong bersama maka akan terwujudnya DTW guci yang sehat aman dan lancar.
Bagi wisatawan yang ingin berkunjung diharapkan dapat menaati prokes. masker wajib dipakai baik sebelum masuk wisata maupun sudah berada di area wisata, di DTW Guci juga sudah menerapkan pembayaran digital baik itu pembayaran tiket masuk dan transaksi lainya di DTW Guci sebagai upaya meminimalisir penuluran virus memalui transaksi/uang fisik, maka dihimbau untuk seluruh calon pengunjung persiapkan dompet digitalnya.
Dalam kesempatan ini pula kadis porapar Menitip pesan pada paguyuban pickup dan ojek menjaga parkir agar tidak menimbulkan macet.
Sebagai penunjang sarana dan prasarana DTW Guci bersama Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal melakukan Penambahan 42 titik lampu disekitar Kawasan Guci. Tidak hanya itu, akses jalan kalibakung yang semula tidak dapat dilalui karena pergeseran tanah yang menyebabkan amblasnya ruas jalan, kini sudah dapat anda lewati.
Kini tidak perlu khawatir dengan akses jalan, mari berwisata tetep aman dan nyaman dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat pariwisata di Kabupaten Tegal dalam sektor Pariwisata, Direktorat sumber daya manusia kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif / badan pariwisata dan ekonomi kreatif menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Sadar Wisata, Adaptasi kebiasaan baru dan pengembangan potensi produk pariwisata pada hari selasa(20/10/2020) bertempat di Grand Dian Hotel, Slawi.
Kegiatan ini diselenggrakan dengan menggunakan protokol kesehatan ketat. selain mewajibkan seluruh peserta untuk menerapkan protokol kesehtan di antaranya mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Setiap peserta di cek suhu tubuhnya serta untuk memastikan peserta benar-benar sehat, peserta wajib mengikuti rapid tes yang di sediakan oleh panitia. Peserta yang memiliki hasil non Reaktif yang nantinya diperbolehkan mengikuti kegiatan ini.
kegiatan di buka dengan tarian yang berasal khas daerah yakni tarian Topeng Endel. Tari Endel atau Tari Topeng Endel adalah salah satu jenis tarian topeng yang berkembang dan masih dipelihara oleh masyarakat Tegal, baik Kota Tegal maupun Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Tokoh penting kesenian ini adalah Sawitri, yang mengenalkan sejak dasawarsa 1960-an. Topeng Endel merupakan bentuk topeng wanita dengan kostum endel yang mirip penari Tari Gambyong yang diiringi gending lancaran ombak banyu laras slendro manyuro. Tari Endel kebanyakan digunakan untuk penyambutan tamu kehormatan.
Kegiatan Pelatihan Sadar Wisata dibuka oleh Dr. H. Abdul Fikri Faqih, MM selaku Wakil Ketua DPR RI Komisi X. Dalam sambutannya Pak Fikri mengatakan “Pada tanggal 27 Agustus 2020, Komisi X DPR RI memberikan rekomendasi hasil panja kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif guna pemulihan pariwisata nasional, setelah beberapa bulan terakhir terdampak wabah Covid-19, sejumlah destinasi wisata yang sudah lama ditutup, bisa dibuka kembali dengan berbagai rekomendasi dari Komisi X DPR RI”
Sebelum pembukan kegiatan, Kepala dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata. Suharinto, S.Sos, M.si memberikan sambutan, “Seiring perkembangan zaman, kabupaten tegal mengalami perubahan pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Namun karena pandemi yang ada di dunia. Membuat adanya pembatasan dalam berinteraksi dan bahkan mengakibatkan penutupan sektor pariwisata. Agar sektor pariwisata tetap hidup, pemerintah membuka sektor pariwisata secara bertahap, namun, tetap mematuhi peraturan gubernur no 2 tahun 2020 untuk tetap menutup wahana air. Semoga pandemi segera berakhir. Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dan harapan baru untuk teman-teman pariwisata Kabupaten Tegal untuk bangkit kembali.” Pungkasnya.
“Pariwisata merupakan penyumbang devisa no 2 di Indonesia. Dengan adanya pandemi Covid-19 pariwisata mengalami penurunan paling besar. Target kementerian adalah Peningkatan Wisatawan. Strategi kemeterian pariwisata dalam pemulihan ekonomi di sektor pariwisata adalah memberikan stimulus kepada para pelaku wisata. Contoh program yang telah di jalankan adalah program BISA(Bersih,Indah,Sehat,Aman). Dengan adanya program tersebut diharapkan pelaku wisata dapat menerapkan protokol kesehatan, agar wisatawan dapat berkunjung tanpa merasa khawatir. Selain itu, Kementerian juga bekerja sama dengan 109 perguruan tinggi untuk dapat melakukan pendampingan ke desa wisata. Harapannya, agar Desa Wisata dapat menjadi unggulan-unggulan wisata di daerahnya.” Ujar Dra. Riwud Mujirahayu, M.M selaku Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan dalam sambutannya.
Penyampaian materi oleh Ir. Kusmayadi, M.M. selaku direktur Politeknik Pariwisata Sahid. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan materi tentang implementasi CHSE di Destinasi Pariwisata dan materi pengembangan potensi produk pariwisata. Pariwisata harus dikembangkan, karena pariwisata merupakan multi player efek. Maksudnya Efek dalam ekonomi di mana peningkatan pengeluaran nasional mempengaruhi pendapatan dan konsumsi menjadi lebih tinggi dibandingkan jumlah sebelumnya. Contohnya jika ada wisatawan yang datang ke suatu tempat maka wisatawan tersebut akan mengeluarkan uang untuk keperluan penginapan, makan, trasportasi dan atraksi wisata. Karena perputaran uang yang sangat cepat inilah membuat pariwisata penyumbang pendapat yg cukup besar.
Sapta Pesona adalah unsur pendukung di Pariwisata. Namun, dengan adanya pandemi Covid – 19. Unsur pariwisata bertambah yaitu CHSE (Clean, Healthy, Safe and Environment). karena adanya wabah ini maka pariwisata wajib melaksanakan CHSE agar pengunjung dapat merasa aman. Para pelaku wisata di wajibkan untuk memperhatikan kebersihan, kesehatan, keamanan, dan lingkungan sekitar. Agar pariwisata tetap hidup di masa pandemi. (fsp)
Ruwat bumi yang di selenggarakan pada hari minggu (6/9/2020) cukup khidmat meski dilakukan sederhana tanpa adanya upacara adat dan rangkaian acara lainya seperti tahun-tahun sebelumnya.