poraparadminJanuary 12, 2023
WhatsApp-Image-2023-01-12-at-09.51.17-1.jpeg

1min1170

Inspeksi Pengaturan Kios Pujasera DTW. Waduk Cacaban. Dalam rangka menjaga prinsip-prinsip Sapta Pesona Wisata khususnya di sektor Kuliner Wisata dilakukan Inspeksi langsung terkait aturan dan etika dalam melayani wisatawan. Adapun sasaran penilaian Kebersihan teras, barang dagangan dan dapur, tempat sampah, sapu sampah, daftar harga/menu, busana penjaga/pelayan kios. Kegiatan ini dilaksankan di Pujasera kawasan Waduk Cacaban pada hari kamis (12/01/2023) guna meningkatkan kemanan kenyamanan di wisata Kabupaten Tegal.


poraparadminDecember 29, 2022
Pengaduan-sampah-wisata-GUci-1280x640.jpg

2min1550

Dinas PORAPAR Bentuk Layanan Call Center Jemput Sampah

Untuk mengantisipasi berceceran dan penumpukan sampah, pada sarana-sarana wisata dilingkungan obyek wisata Guci, Cacaban serta Purin. Dinas Pemuda, Olah Raga Dan Pariwisata (PORAPAR) Kabupaten Tegal, menyediakan layanan Call Center Peduli Sampah.

Layanan kegiatan dengan sistem Informasi Jemput Antar Sampah Berbasis telepon seluler ini sendiri. Merupakan aksi nyata, dalam bentuk perubahan pelayanan umum dilingkungan obyek wisata, sebagai bentuk inovasi dan kreasi secara langsung. Untuk Peningkatan Pelayanan Publik dalam hal menggugah kesadaran wisatawan. Akan pentingnya kebersihan serta pengendalian sampah dilingkungan obyek wisata.

” Tujuanya, menitikberatkan pada kepedulian wisatawan ketika melihat sampah menumpuk dan berceceran dilingkungan obyek wisata. Agar memudahkan petugas, untuk lebih rutin membersihkan sampah”. Terangnya.

Dengan sistem jemput sampah itu sendiri, diharapkan bisa merubah kebiasaan para pengelola sarana wisata dan wisatawan. Seperti, perilaku dan kebiasaan yang masih menggunakan pola kumpul-angkut-buang. Menjadi langsung angkut dan buang ketempat pengelolaan sampah.

Dan dengan adanya call center ini, diharapkan kedepannya dapat merubah kebiasaan buruk menjadi lebih baik. Dalam melestarikan budaya kebersihan lingkungan. Serta memudahkan para petugas kebersihan saat mengambil tumpukan sampah dilingkungan obyek wisata.

Sampah adalah sahabat kita, maka hormatilah dengan menempatkannya di tempat yang sudah disediakan, kalau masih binggung jangan khawatir ‘call saja petugas kami


poraparadminAugust 3, 2022
TIC_7543-1280x853.jpg

1min1890

Acara dilaksanakn pada tanggal 4 Muharram 1444 H. dan kambing kendit juga sudah dipakai prosesi ruwat bumi 4 kali, dan angkat 4 merupakan angka yang menguatkan, seperti halnya meja itu kakinya 4 saling menguatkan, kita merangkak juga menggunakan 4 bagian tubuh kita yakni dua kaki dan dua tangan ini merupakan simbol yang menguatkan diri kita semuanya setelah mengalami pandemi covid-19 selama 2 tahun tahun kita terpuruk dan sangat berdampak pada perekonomian, maka hari ini acara ruwat bumi ini untuk memperkuat harapan kita


poraparadminJuly 21, 2022
RUWAT-BUMI-2022-IG-1280x1280.jpg

11min3030

Flayers Publikasi Ruwat Bumi Guci 2022 @ali_khaedar

 

Ruwat Bumi Guci merupakan sebuah gelaran budaya tahunan masyarakat di Guci Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. menjadi sebuah media bentuk syukur dan akan rasa cinta tanah air kita yang dipersembahkan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal bekerjasama dengan masyarakat sekitar Desa Guci dan Rembul, dimana tahun sebelumnya di gelar secara Privat, Tahun ini hadir dengan Bangga kami mempersembahkan Ruwat Bumi Guci dengan mengambil ruh “Berkah Guci Nggawe Bungah” dengan harapan Ruwat Bumi ini sebagai sumber keberkahan bagi masyarakat Guci dan masyarakat luas yang menghadiri, terimakasih telah menjadi bagian dari kami, Majestic of Guci !

?Event ini bisa jadi salah satu referensi bagi peserta #mbahphotlot2022

#ruwatbumi #ruwatbumiguci #ruwatbumiguci2022 #majesticofguci #lombafoto #lombavlog #mbahphotlot #mbahphotlot2022 #nangkenekyehplesire #pesonaindonesia #wonderfulindonesia #visitjawatengah #jatenggayeng #budaya #culture #guci #wisatakabupatentegal


poraparadminFebruary 3, 2022
TIC_1460-1280x853.jpg

5min2170

Telah dilaksanakan rapat di Aula Guyup Rukun Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata pada Kamis (03/02) terkait koordinasi penanggulangan sampah di kawasan wisata Guci.

Dalam rapat ini dihadiri oleh beberapa pihak diantaranya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal, pihak Perbanusa (Persatuan dan Pengelola Bank Sampah Nusantara) Jawa Tengah, Tim Forensik, Organisasi Asosiasi Bank Sampah Seluruh Indonesia, Kades Rembul dan Tuwel, Karang Taruna Guci, Pelaku Usaha daerah Guci dan tentunya Kepala Dinas Kepemudaan dan Pariwisata, Bapak Saidno, AP, M.Si beserta jajarannya.

Mengingat Guci adalah salah satu Daya Tarik Wisata unggulan di Kabupaten Tegal, maka perlu adanya cinta positif dari wisata di setiap elemen diantaranya diantara penataan sampah yang berada di TPS Pekandangan.

Menurut Kepala Dinas Porapar, persoalan sampah ini harus segera diatasi, tentunya dengan menggandeng pihak-pihak terkait juga seperti Perhutani setempat. Dengan adanya relokasi lahan akan memungkinkan agar TPS tersebut dipindahkan ke tempat yang strategis dengan pengelolaan yang sesuai. Perlu adanya kerjasama yang baik dari semua pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti. Setelah persoalan sampah selesai di relokasi, rencana selanjutnya akan dibangun kolam renang dengan standar internasional guna menghidupkan ekonomi wisata Guci dan menarik minat pengunjung dengan adanya penginapan di sekitar wilayah tersebut. Tak lupa pula untuk membenahi akses jalan menuju wisata Guci agar merasa pengunjung lebih nyaman.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal juga menyampaikan bahwa mengenai sampah adalah perihal kesadaran dan kepedulian masyarakat, jika tidak segera di relokasi juga makin lama makin menggunung dan berakibat juga dengan Daya Tarik Wisata tersebut. Salah satu solusinya adalah dengan memilah antara sampah organik dengan an-organik dan pemisahan antara sampah wisata dengan sampah desa sekitar agar tidak menumpuk di satu titik. Selain itu, untuk pengelolaan sampah perlu adanya pihak yang memang khusus menangani masalah ini, agar segera diatasi.

Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh DLH Kabupaten Tegal, Kepala … juga mengatakan bahwa jika ingin mengurangi jumlah sampah di sekitar jalan TPS Pekandangan ada baiknya di bakar, namun harus tetap memperhatikan asap yang dihasilkan serta adanya koordinasi dari pihak DLH Kabupaten Tegal masalah jadwal pengangkutan sampah tersebut.

Perbanusa dan Organisasi Asosiasi Bank Sampah Seluruh Indonesia menambahkan, sampah organik sebenarnya bisa menjadi pupuk organik apabila dikelola dengan baik dan benar, perlu adanya pihak-pihak yang khusus menangani hal tersebut, salah satu solusi yang disarankan oleh Perbanusa adalah dengan sistem pengangkutan ganjil genap untuk sampah organik dan an-organik. Perbanusa juga bersedia apabila ada pihak yang konsultasi terkait pengelolaan sampah.

“Sampah memang sudah seharusnya dipisahkan antara organik dan an-organik agar tidak menumpuk, jika sampai pada hutan untuk pembuangan terakhir juga harus tetap dipilah-pilah. Maka dari itu juga perlu adanya armada yang memadai untuk mengangkut sampah-sampah tersebut”. Sambung pihak Perhutani

Usulan dari Bapak Saeful selaku Mantri Guci dan pihak Perhutani, menurutnya “rencana untuk tempat relokasi bisa diantara dua tempat yakni di Desa Duku Depok masuk ke Desa Rembul petak 47A di jalur offroad dan Desa Dukuh Tengah petak 51P dekat dengan jembatan warna”.

Namun menurut Kades Rembul, dipastikan warga sekitar Desa Rembul tidak akan setuju dengan adanya relokasi ke daerah tersebut karena masih banyak pemukiman, dengan alasan akses jalan yang masih kurang memadai pula. Menurutnya, saran untuk TPS di wisata sebaiknya diberi rumah sampah untuk menampung agar jika terjadi keterlambatan pengangkutan maka sampah tetap aman dan tidak menyebar.

“Adanya baliho dan tempat sampah di setiap titik serta adanya pembinaan oleh pengelola wisata Guci juga mampu membantu mensosialisasikan kepada masyarakat sekaligus edukasi terkait pemilahan sampah”. Sambung Karang Taruna Guci.

Tim Forensik juga siap untuk membantu dan mendukung terkait adanya relokasi ini, telah disediakan pula Eco Enzim dalam jumlah banyak dengan manfaat untuk pertanian yaitu sebagai filter udara, herbisida dan pestisida alami, menurunkan asap dalam ruangan, filter air, dan masih banyak lagi. Adanya sosialisasi kepada masyarakat juga perlu dilakukan agar mengetahui cara pengelolaan sampah yang baik dan benar.

Sebagai penutup, Bapak Abdul Ahmad Khasib, SE, M.H. memaparkan tentang adanya alat pembakar sampah yang mampu menampung sekitar 3 kwintal beratnya. Alat ini merupakan inovasi dari Kelompok Peduli Sampah di Purbalingga, namun alat ini hanya usulan dan bersifat sementara. Menurut beliau, adanya survei lokasi perlu dilakukan agar semua pihak mengetahui secara langsung posisi relokasi nantinya. Untuk selanjutnya akan dilakukan pertemuan kembali pada bulan Maret mendatang di kantor UPTD Guci untuk peninjauan dan penentuan relokasi sampah yang strategis, serta penetapan Ketua Pengelolaan Bank Sampah agar segera ditangani dan mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah yang benar.


poraparadminJanuary 12, 2022
DSC_8565-1280x853.jpg

3min15492

Selasa, (11/1) bertempat di Aula Guyub Rukun Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal diadakan pengenalan dan pemanfaatan aplikasi Virtual Tour dalam rangka kegiatan pengabdian masyarakat serta sebagai media promosi wisata di Kabupaten Tegal khususnya di obyek wisata yang berada di Kecamatan Bumijawa, dalam kegiatan ini turut hadir pula Dosen Program  Studi Teknik Informatika Politeknik Harapan Bersama Tegal bersama Kepala Bidang Parwisata Disporapar beserta jajarannya,dan Ketua Badan Promosi Pariwisata serta Pendamping Desa.

Virtual Tour merupakan simulasi lokasi yang berupa rangkaian video, gambar, dan juga berisi efek suara, narasi, maupun text. Dengan Virtual Tour kita dapat menjelajahi destinasi wisata hanya dengan berbekal smartphone dan jaringan internet.

Virtual Tour juga memiliki manfaat sebagai media promosi online dimana kita bisa melihat foto dan video dalam dalam bentuk tiga dimensi, yang menjadi inspirator dalam membangun usaha masyarakat lokal, selain itu juga menjadi salah satu media terciptanya konsep produk atau jasa yang menjembatani kebutuhan informasi dengan teknologi yang canggih. Virtual Tour ini dapat diakses melalui www.tegaltourism.com.

Berdasarkam survei yang telah dilakukan, Kabupaten Tegal memiliki banyak panorama alam yang berpotensi sebagai obyek pariwisata yang juga memberikan sumbangsih penghasilan bagi masyarakat sekitar dan pemerintah daerah. Disisi lain kondisi pandemi saat ini berdampak pada pendapatan yang menurun dari semua pihak termasuk bidang pariwisata.

Kurangnya promosi media menjadi faktor lain turunnya jumlah pengunjung objek wisata tersebut. Dengan adanya Aplikasi Virtual Tour memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi tentang obyek wisata yang akan dituju terutama obyek wisata yang ada di Bumijawa, diantaranya Sindang Kemadu, Guci, Si gedong, dan Desa Cempaka dan di daerah lainnya.

Aris Widianto selaku Pendamping Desa mengatakan, “Virtual Tour harus mencakup narasi atau penjelasan dari objek wisata tersebut agar masyarakat mengenal lebih jauh mengenal objek wisata yang ada di Kabupaten Tegal.”

“Pusat oleh-oleh dan kuliner khas Kabupaten Tegal juga patut disorot lebih jauh agar mampu menarik minat pengunjung baik dari domestik maupun mancanegara, ” sambung Bapak Eko selaku Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Kab.Tegal

Bapak Abadi Pitojo selaku Kabid Olahraga  Menambahkan bahwa bukan hanya bidang pariwisata yang dikembangkan, namun bidang olahraga di Kab. Tegal perlu dikembangkan seperti saranan dan prasarana yang memadai seperti di stadion GOR Trisanja agar para penonton lebih nyaman saat berkunjung.

Aplikasi Virtual Tour ini masih dalam tahap pengembangan, agar dapat mencakup semua informasi yang dibutuhkan pengunjung seperti yang telah dipaparkan.

Semoga dapat secepatnya launching agar dapat meningkatkan promosi dan angka kunjungan di Obyek Wisata yang ada di Kabupaten Tegal

 


poraparadminSeptember 8, 2021
DSC_0295-1280x853.jpg

5min4970

Selasa, 7 September 2021 bertempat di Ruang Rapat Bupati Kab.Tegal Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal bersama Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kab.Tegal melaksanakan Rapat Koordinasi Evaluasi Uji Coba Pembukaan Guci. Rapat ini dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Kabag Ops Polres Tegal, Perwakilan dari Koramil, Ka. Satpol PP Kab.Tegal, Ka. BPBD  Kab.Tegal, Ka. Dinkes Kab.Tegal, Ka. UPTD Pengelolaan Obyek Wisata Kab.Tegal,  Ketua BPPD, Perwakilan PHRI, Perwakilan ASITA, Pelaku Usaha Wisata dan unsur lainnya.

Seperti yang sudah kita ketahui, Kegiatan Pembukaan DTW Guci Kabupaten Tegal telah diawali kegiatan simulasi sebanyak dua kali yaitu simulasi pertama dilaksanakan pada Senin, 23 Agustus 2021 dan simulasi kedua pada selasa, 31 Agustus 2021 yang melibatkan unsur petugas pelayanan retribusi, pelaku usaha, warga masyarakat serta media. Kegiatan simulasi ini dihadiri dari Unsur Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal, Unsur Dinas Porapar Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah;

Tujuan simulasi adalah sebagai persiapan pengelola destinasi wisata guna memenuhi dan melaksanakan pedoman protokol kesehatan yang diterbitkan oleh kementerian kesehatan RI

Sedangkan kegiatan uji coba pembukaan DTW dilaksanakan mulai tanggal 1-6

September 2021, dengan pembatasan jam operasional mulai pukul 07.30 – 16.00 WIB (Kecuali untuk penginapan,villa, hotel*) pembatasan jumlah pengunjung maksimal 1.000 (seribu) orang per hari. Dengan syarat yang diijinkan untuk masuk guci adalah pengunjung yang sehat, diutamakan bagi yang telah di vaksin dan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Dalam rapat koordinasi ini Saidno selaku Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Tegal mengatakan “Selama uji coba DTW Guci yang dilaksanakan pada tanggal 1-6 September 2021, Hari Sabtu dan Minggu angka kunjungan di DTW Guci lebih meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya”

Rincian angka pengunjung sebagai berikut :

Hari ke-1 = 499 orang

Hari ke-2 = 332 orang

Hari ke-3 = 490 orang

Hari ke-4 = 1.1380 orang

Hari ke-5 = 1. 635 orang

Hari ke-6 = 388 orang

Jumlah = 4.482 orang

– Adapun pada hari Selasa, 7 September 2021 DTW Guci diliburkan/tutup sementara, untuk dipergunakan untuk kegiatan penyemprotan disinfektan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan lingkungan.

– Wahana Wisata Air yang dikelola oleh pelaku usaha diijinkan buka dengan pembatasan kapasitas

– Pancuran 13, pancuran 7, dan pancuran 5 Tutup/tidak dibuka

– Sarana cuci tangan dengan air yang mengalir/ handsanitizer disediakan disetiap wahana wisata

– Himbauan untuk Taat Protokol Kesehatan dilakukan secara berulang-ulang kepada pengunjung melalui pengeras suara

– Penerapan protokol kesehatan melibatkan Satgas Mandiri COVID-19 Zona Guci

– Patroli pengawasan dilakukan bersama-sama oleh unsur TNI/POLRI/Satpol PP/ Satpam internal Guci

– Antisipasi bagi pengunjung dan warga yang tidak mengenakan masker, disediakan masker sebanyak 2.500 buah oleh UPTD Pengelola Obyek Wisata atas bantuan dari Satgas COVID-19 (Dinkes) dan Bank Jateng Cabang Slawi.

– Pengecekan suhu tubuh dengan thermogun dilakukan bagi semua pengunjung yang akan masuk Guci, termasuk cek vaksin melalui aplikasi Peduli Lindungi. Kemudian sebelum masuk ke wahana wisata juga dicek ulang oleh pengelola setempat.

– Bagi pengunjung yang akan bermalam di villa/hotel, sesuai ketentuan diijinkan menginap dan dilayani selama 24 jam (tidak dibatasi maksimal pukul 16.00 WIB), hal ini sesuai dengan ketentuan diktum kelima poin c butir d) dalam Inmendagri Nomor 34 Tahun 2021 dan Inmendagri 38 Tahun 2021.

– Manajemen lalu lintas di Guci agar tidak macet dilakukan pengaturan arus dan penataan parkir. Dimana kendaran kecil diatur parkirnya di area pasar dan depan kantor UPTD. Namun untuk kendaraan besar (bus) tidak diijinkan masuk ke area pasar maupun area parkir depan kantor UPTD Guci. Parkir khusus bus ditempatkan di bawah lapangan pekandangan (paving depan Alm. P. Sastoro) dan di lahan parkir barat (diatas GUCIKU). Hal ini cukup efektif untuk menghindari kemacetan dan kerumunan pengunjung.

Kita harus sepakat dengan komitmen, kita harus bergerak, harus terus berjalan. Sesuai dengan instruksi Kab.Tegal masuk dalam level 2 Asisten Pemerintahan dan Kesra Drs. Dadang Darusman, MM berpesan “Kita tidak boleh kendor, harus tetap waspada, kita tidak boleh terlalu ber euforia. Tetap menerapkan prokes secara disiplin dan ketat”

Ada 1000 pengunjung lebih di hari sabtu dan minggu. Karena belum terlalu banyak pengunjung, ketentuan-ketentuan prokes bisa dilaksanakan dengan baik. Uji coba minggu ini dikatakan berhasil. Namun perlu dipikirkan kembali apabila sudah normal, agar tidak terjadi penumpakan.

Sesuai Instruksi Mendagri 39 Tahun 2021 tanggal 6 September 2021 diktum kesatu, poin d butir 1 : Kabupaten Tegal termasuk level 2 PPKM dan dengan berhasilnya uji coba pembukaan Guci seminggu kemarin. Untuk satu minggu kedepan DTW Guci dapat dibuka secara bersyarat dan Terbatas dengan kapasitas 25% pengunjung atau 2000 (dua ribu) orang.

Adapun tanggal 15 September 2021 dstnya, memperhatikan hasil evaluasi atas pelaksanaan pembukaan (8- 13 September 2021) dari Satgas COVID-19 Kab. Tegal atau ditentukan dengan Instruksi Mendagri


poraparadminAugust 31, 2021
DSC_5780-1280x853.jpg

4min2880

Setelah melakukan beberapa kali simulasi akhirnya pada hari Selasa, 31 Agustus 2021 keputusan besok guci resmi dibuka mulai Rabu, 1 September 2021. Uji coba pembukaan kembali Guci secara bersyarat dan terbatas ini merupakan hasil rapat koordinasi (31/08/2021) yang bertempat di Hotel Sun Q Ta Guci dengan dihadiri langsung oleh Bupati dan Forkompimda Kabupaten Tegal serta Perwakilan dari Disporapar Provinsi Jawa Tengah.

Dalam rapat koordinasi Bupati Tegal mengatakan “Uji Coba pembukaan Guci merupakan salah satu upaya Kabupaten Tegal dalam membangkitkan perekonomian disektor pariwisata” menurut data perkembangan Covid-19 di Kabupaten Tegal, Kabupaten Tegal termasuk dalam kategori zona kuning, dimana angka penuluran covid-19 di Kabupaten Tegal semakin menurun bahkan mencapai nol kasus. Akibat pandemi ini ekonomi disektor pariwisata mengalami mati suri, sehingga Uji Coba Pembukaan Guci ini dilakukan sebagai salah satu upaya dalam membangkitkan kembali perekonomian Guci. karena di dalam Daya Tarik Wisata Guci, lokasi wisata dan pemukiman pengunjung saling beririsan. Hal ini membuat masyarakat Guci sangat bergantung dengan pariwisata dalam hal memenuhi kebutuhannya. meskipun sudah 0 kasus, uji coba pembukaan ini harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat, agar dapat mempertahankan angka nol kasus covid-19 di Kabupaten Tegal.

Diharapkan para pelaku wisata bersama-sama gotong royong menyambut launching Guci ini dengan Protokol kesehatan yang tinggi, dan mohon bersama-sama melaksanakan ini untuk kabupaten Tegal “kata Noviatul Faroh ketua DPRD Komisi IV Kabupaten Tegal

Rapat Koordinasi berlangsung alot sebelum diputuskan 1 September 2021 Guci Resmi Dibuka secara bersayarat dan terbatas. Bagi anda yang ingin berkunjung  ke Guci yuk simak penjelasanya dibawah ini :

1.Bersyarat artinya yang dapat masuk ke DTW Guci diberlakukan syarat :

  • Sehat
  • diutamakan yang telah divaksin/menunjukan hasil tes
  • diutamakan yang sudah memiliki dompet Digital/Aplikasi pembayaran Nontunai (QRIS) / cashless
  • Wajb Menerapkan Protokol Kesehatan (5M)

2. Terbatas , dengan ketentuan :

  • Kapasitas yang diijinkan 20 – 25 % dari daya tampung maksimal (maksimal 1.000 pengunjung sehari)
  • Jam operasional mulai pukul 07.30 – 16.00 WIB *) kecuali penginapan/hotel/villa
  • Setiap seminggu sekali ada satu hari yang diliburkan untuk kegiatan disinfektan, kebersihan dan kesehatan lingkungan
  • Wahana wisata air yang dipergunakan untuk umum, tidak dibuka/ditutup sementara (pancuran 13, pancuran 7, pancuran 5)
  • Kegiatan jual beli di pasar agar mempedomani ketentuan prokes
  • Diberlakukan sistem BUKA – TUTUP

4. Evaluasi secara berkala/periodik :

  • Setiap seminggu sekali ada satu hari yang diliburkan/ditutup untuk kegiatan disinfektan, kebersihan dan kesehatan lingkungan.
  • Untuk ujicoba pembukaan pertama akan dimulai pada Hari Rabu, 1 September 2021, dan akan diberlakukan satu hari yang diliburkan. Adapun hari libur/TUTUP berikutnya memperhatikan hasil evaluasi dari Satgas COVID-19 Kab. Tegal.

5. Penerapan Protokol Kesehatan secara Disiplin dan Ketat :

  • Semua wahana yang ada di DTW Guci WAJIB menerapkan Protokol Kesehatan secara Disiplin dan ketat
  • Memasang tulisan Area WAJIB MASKER dan sudah vaksin
  • Mengukur suhu tubuh pengunjung yang masuk wahana *)
  • Wajib menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir/ handsanitizer
  • Menjaga Jarak / tidak berkerumun
  • Akan dilakukan monitoring dan pengawasan oleh Tim Gabungan TNI/POLRI/SATPOL PP/ SATGAS COVID-19 Kab. Tegal
  • Pelanggaran atas ketentuan ini akan diterapkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku *)

yuh pada plesir nang Guci, aja klalen patuhi protokol kesehatan 5M.

Nyong Sehat, Koen sehat, Plesir Ayem lan Seneng.

Nang Kene Kyeh Plesireee…..



About us

Jl. Jenderal Ahmad Yani No.17, Procot, Kec. Slawi, Tegal, Jawa Tengah 52412


disporapar@tegalkab.go.id

(0283) 491827



Latest posts